Melalui buletin kami, kami ingin terus menginformasikan perkembangan (terkini) dalam proyek-proyek di Indonesia dan kegiatan kami di Belanda.
APRIL 2023 – nomor 30
Ini adalah surat kabar yg pertama di tahun 2023. Di Indonesia sama seperti di Belanda peraturan berkaitan dengan COVID-19 sudah tidak seketat tahun lalu; COVID-19 dianggap penyakit bersifat endemis yaitu selalu terdapat ditempat tertentu. Pada umumnya masyarakat masih sering memakai masker. Masker itu wajib di tempat umum. Sebentar lagi Janny dan Willemien akan berangkat ke Indonesia lagi setelah hampir 4 tahun tidak dapat pergi. Terakhir kali mereka dapat berkunjung proyek2 SRI sebelum COVID-19 menyerang dunia. Sudah pasti kami akan mengeluarkan surat kabar secepatnya dengan semua hasil kunjungan ini. Kami harap dapat mengadakan hari Indonesia (Indonesië dag) di musim gugur nanti.
Kami minta maaf karena website SRI sering down di berapa bulan terakhir ini. Ada masalah di provider kami dan kata mereka sekarang sudah dibereskan.
JAWA
Beberapa bulan terakhir ini kami menerima kabar bagus dari perhimpunan wanita Lidia di Solo. Mereka mengadakan rapat tahunan tgl 8 maret, tepat di hari Perempuan Internasional. 175 anggota telah ikutserta. Baru2 ini Lidia juga mengelola sebuah toko kecil dimana para anggota dapat menjual hasil karya mereka. Janny dan Willemien pasti mendatangi toko ini.
Tahun ini SRI juga menyumbangkan modal untuk training yg diadakan oleh Lidia. Akan diadakan sebuah seminar (selama 3 hari) dengan subyek ‘Women’s resource development’, yaitu pengembangan sumberdaya wanita. Juga akan diadakan training untuk membagikan keahlian dan mengajarkan keterampilan.
Sebelum COVID murid2 sekolah masuk 6 hari seminggu untuk belajar di sekolah mereka masing2. Setelah COVID kebanyakan sekolah mengubah jadwal mereka dimana murid2 masuk sekolah hari Senin sampai dengan hari Jumat. Jadi hari Sabtu murid2 pada libur sekolah sekarang. Jadi lebih gampang untuk bertemu dengan kontak kami dan anak2 yg menerima bantuan dari SRI di hari Sabtu.

Toko kecil dengan hasil karya dari anggota kooperasi wanita Lidia.
Kooperasi wanita Kembang Wangi di desa Musuk sibuk dengan mencari cara ramah lingkungan untuk menanamkan sayuran dll juga untuk membungkus semua hasil kerja mereka. Janny dan Willemien pasti akan mengunjungi mereka.
Kooperasi wanita baru di desa Jumantono, distrik Karanganyar di Jawa Tengah diberi nama Sangu Gesang. Anggota kooperasi baru ini juga telah berkumpul untuk pertama kalinya. Willemien juga ikutserta secara online. Anggota2 Sangu Gesang adalah wanita yg tidak punya, dapat dibilang miskin. Mereka tinggal di dekat TPA sampah yg dibuang industri pakaian, dan kebanyakan dari anggota ini mencari hal2 yg masih dapat dipakai di tempat itu. Anggota Sangu Gesang sekarang dapat bimbingan untuk mengumpulkan hal2 dengan cara yg aman dan ramah lingkungan. Kami sangat senang untuk bertemu dengan anggota2 Sangu Gesang dan melihat keadaan disana seperti apa.
BALI
Kami akan mengunjungi sekolah Seva Karuna di Bali pusat untuk pertama kali. Kami sungguh penasaran.
Willemien dan Janny juga akan pergi ke Sjaki-Tari-Us dan siapa tahu dapat mengikut program salah satu grup disana.

Salah satu murid dari Seva Karuna menunjukkan ogoh2.
Karena selama 4 tahun ini kami tidak dapat menghubungi beberapa orang (kebanyakan yg di Bali), kami agak bimbang dengan keadaan mereka. Orang2 ini tidak punya telpon ataupun internet, tapi kami akan mencoba untuk mencari mereka di alamat2 yg kami punya dan berharap dapat bertemu dengan semuanya. Kami sangat senang dapat tetap berhubungan dengan kebanyakan kontak kami di Indonesia. Dengan begitu kami selalu tahu mengenai proyek2 disana dan perkembangannya. Tapi kami sangat gembira karena diberi kesempatan untuk bertemu secara langsung. Kami sadar bahwa keadaan di kampung2 dan kota2 pasti berbeda karena COVID-19. Dan kami juga pasti merasa kehilangan karena di masa pandemi ada beberapa orang yg meninggal, juga akibat korona
Tambahan
Sekali lagi dan mungkin sudah tidak perlu tetapi kami ingin menyampaikan bahwa perjalanan dan semua ongkos berkaitan dengan perjalanan Janny dan Willemien ini ditanggung oleh mereka sendiri. Bagi mereka itu sangat masuk akal dan tidak perlu ditanyakan lagi tetapi karena kadang2 ditanyakan mengenai biaya perjalanan ini, kami ingin menerangkan ini disini lagi.